ASAL
MULA KATA MANAJEMEN
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
- Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Banyak kesulitan
yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu
manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan
adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000
orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada
seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini
tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat
disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu
menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia
mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang
lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata
Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap
perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini
mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Henry
Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya,
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkaan kerja, dan sistem
akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
- Arti Dan Defenisi Dari Manajemen
Definisi manajemen
atau pengertian manajemen dapat kita lihat di beberapa sumber yang cukup
terkenal. Yang pertama, pengertian manajemen menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran” atau “pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan
organisasi.
Kata manajemen seperti yang anda ketahui
berasal dari bahasa inggris “management” yang berasal dari kata dasar “manage”.
Definisi manage menurut kamus oxford adalah “to be in charge or make decisions
in a business or an organization” (memimpin atau membuat keputusan di
perusahaan atau organisasi). Dan definisi management menurut kamus oxford
adalah “the control and making of decisions in a business or similar
organization” (pengendalian dan pembuatan keputusan di perusahaan atau
organisasi sejenis). Pengertian managemen yang kedua (masih menurut oxford)
adalah “the process of dealing with or controlling people or things” (proses
berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
Jika
merujuk pada literatur lain, kita bisa menemukan pengertian manajemen sebagai
seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian
tujuan. (Ernie & Kurniawan, 2005). Definisi manajemen lainnya adalah sebuah
proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkain
kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh,
1997). Dan ada pula yang menuliskan pengertian manajemen sebagai seni dalam
menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet, 1997).
- Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
Setiap perusahaan, negara atau rumah tangga
mmeiliki manajemen sendiri. Manajemen adalah sistem yang berfungsi untuk
mengelola sesuatu. Namun secara definisinya para ahli memiliki pengertian
sendiri, yaitu:
- Menurut Dr. SP. Siagian dalam buku “Filsafat Administrasi” Management dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui oranglain.
- Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok Management” diartikan sebagai
Ø kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas,
Ø proses, yakni
kegiatan dalam rentetan urutan-urutan,
Ø insitut/orang-orang
yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan.
- Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. HE. Rosyidi dalam buku “Organisasi dan Management “ mendefinisikan proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukkan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.
- Menurut Marry Parker Follet, manajemen adalah sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
- Menurut James A.F. Stonner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
- Menurut Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Menurut R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
- Menurut Lawrence A. Appley, Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
- Menurut Horold Koontz dan Cyril O’donnel manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
- Jenis-Jenis Manajemen
Dalam
Perkembengan manajemen ada beberapa jenis manajemen yang sering di manfaatkan
dalam kehidupan keseharian dan sudah
merupakan pembagian dari tindakan dala penerapan skill manajemen di beberapa
institusi atau dalam perusahhaan diantaranya sebagai berikut :
u Manajemen Sumber
Daya Manusia
Manajemen
Sumber daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan
bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap
bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun
bertambah
u Manajemen Pemasaran
Manajemen
Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa
sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya.
u Manajemen Produksi
Mamanejen
Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan
konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan
lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.
u Manajemen Keuangan
Manajemen
Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai
tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen
keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan
dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat
dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.
u
Manajemen
Informasi
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang
dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk
memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi
yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun
eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat
- Fungsi Manajemen
Di bawah ini akan dijelaskan arti definisi
atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
- Fungsi Perencanaan / PlanningFungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
- Fungsi Pengorganisasian / Organizing . Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
- Fungsi Pengarahan / Directing / Leading Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
- Fungsi Pengendalian / Controling Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Manajer
Dalam Manajemen.
Manajer adalah
seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan
tersebut. Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenag formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab,
supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan
(Robert Tanembaum) Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama,
yaitu melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. serta penyusunan
staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat dibagi menjadi tiga / 3
macam, yakni :
Tingkatan manajer
Pada organisasi berstruktur tradisional,
manajer sering dikelompokan menjadi beberapa bagian sebagai berukut :
- 1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
- Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
- Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
- Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
B. Peran manajer
Henry Mintzberg,
seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang
dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh
peran itu ke dalam tiga kelompok yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu
melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau
dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara. Yang ketiga adalah
peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan,
pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
- PERENCANAAN
Dalam manajemen,
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa
rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang
tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu
organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana
bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan
menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan
menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Elemen Perencanaan
- Sasaran
Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh
individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut tujuan.
Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur
suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals
adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran
seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman
humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals
ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi
tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang
benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari
tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat
digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut
pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan
sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi
sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian
menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat
paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang
yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan.
Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan.
Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti
"tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau
"kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan
sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat
gambar).
·
- Rencana
Rencana atau plan
adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya
mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya.
Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi
penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana
strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang
berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah
rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka
waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana
jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana
dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang
memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya
dikatakan memiliki intermediate time frame.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Kemampuan manajemen
waktu merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang
dimilikinya secara bijaksana. Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi.
Umumnya organisasi berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan
kompetensi tersebut kepada hal-hal penting, seperti manajemen kinerja,
rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan pengembangan, dan promosi. Seperti yang
diuraikan pada awal makalah ini, kompetensi tersebut setidaknya mencakup 3
(tiga) hal, yaitu kompetensi inti organsiasi, kompetensi perilaku, serta
kompetensi teknikal yang spesifik terhadap pekerjaan.
Jika kompetensi ini
sudah dibakukan di dalam organisasi, maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi
lebih transparan, dan pimpinan organisasi juga dengan mudah mengetahui
kompetensi apa saja yang perlu diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi
berkinerja tinggi. Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang
mengarah kepada pembentukan organisasi berkinerja tinggi. Inti dari
kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses coaching, counseling, dan
empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di dalam organisasi.
Satu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah, sikap
followership, atau menjadi pengikut.
Bayangkan jika semua
orang menjadi komandan di dalam organisasi, lantas siapakah yang menjadi
pelaksana ? Bukannya kinerja tinggi yang muncul, melainkan kekacauan di dalam
organsiasi (chaos). Sejatinya, pada kondisi tertentu seseorang harus memiliki
jiwa kepemimpinan, tetapi pada situasi yang lain, dia juga harus memahami bahwa
dia juga merupakan bagian dari sebuah sistem organisasi yang lebih besar, yang
harus dia ikuti.
- . Saran
Menerapkan konsep
manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi berkinerja tinggi
memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi tersebut kepada hal-hal
penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen dan seleksi, pendidikan dan
pengembangan, dan promosi. Seperti yang diuraikan pada awal makalah ini,
kompetensi tersebut setidaknya mencakup 3 (tiga) hal, yaitu kompetensi inti
organsiasi, kompetensi perilaku, serta kompetensi teknikal yang spesifik
terhadap pekerjaan. Jika kompetensi ini sudah dibakukan di dalam organisasi,
maka kegiatan manajemen SDM akan menjadi lebih transparan, dan pimpinan
organisasi juga dengan mudah mengetahui kompetensi apa saja yang perlu
diperbaiki untuk membawa organisasi menjadi berkinerja tinggi
Ingatlah pilar-pilar
tinggi dalam manajemen unggul Perlunya perencanaan yang seksama, pertimbangan
dan pengambilan keputusan yang sehat, implementasi dan pemantauan keputusan dan
pengoperasian yang hati-hati dan kreatif, serta kepedulian terhadap karyawan
dan hasilnya, yang didasarkan pada ketrampilan manajemen serta gaya manajemen
kelas satu. Ketrampilan ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
staff, pembuatan keputusan, penganggaran, inovasi, komunikasi, representasi,
pengendalian, pengarahan dan pemberian motivasi, hubungan personal.
By : Boyen Tampubolon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar